Saturday 23 July 2011

PUISI MATHEMATIKA UntukNya..


Saat aku bersua dgn Eksponen... Jiwa RAbb Mu.
sinus cosinus hatiku bergetar....dag dig dug..

membelah rasa diagonal ruang hati Mu.

bersentuhan dgn diagonal-2 ruang hati ku

jk aku akar2 persamaan

hy Kau selalu dikalikan 1 krn ESA MU

Kmana ku mencari modulus vektor Mu..

Dgn besaran berapa ku berikan Dien ku

kulihat variable dimataku

ada elipsoid

hidungku bagai asimptod-2 hiperbola

kulihat grafik cosinus di mulutku ucap lirih dzikir

Modus ponen...podue polenss

Entah dgn modus apa akan tersingkap..?

beribu matriks ordo ditempuh

bgaiamana boleh ku ungkap adjoin Mu..

ku jalani barisan ujian geometri dari Mu.

tiap barisan Aritmatika yg tak terhitung Dosaku

akhirnya ku temui determinan matriks kasih Mu.

Saat jarum jam panjang dan pendek

berimpit pada pukul 04.30...munajat Lail ku

SPIRIT OF AYAHKU..ABAHKU..BAPAKU..PAPAKU




Biasanya bagi seorang anak perempuan.Yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang mengikuti suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, yang sedang bersekolah atau pengajian jauh dari kedua orang tuanya.....Akan sering merasa rindu sekali dengan Ibunya.

Lalu bagaimana dengan Ayah?

Mungkin kerana Ibu lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari,tapi tahukah kamu, jika ternyata Ayah-lah yang mengingatkan Ibu untuk menelefonmu?

Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Ibu-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng, tapi tahukah kamu, bahawa sepulang Ayah bekerja dan dengan wajah lelah Ayah selalu menanyakan pada Ibu tentang khabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?

Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil......Ayah biasanya mengajarkan putri kecilnya naik basikal.Dan setelah Ayah mengganggapmu pandai, Ayah akan melepaskan roda bantu di basikalmu...Kemudian Ibu memberitahu : "Jangan dulu Ayah, jangan dilepas dulu roda bantunya" ,
Ibu takut putri manisnya terjatuh lalu terluka....
Tapi sedarkah kamu? Bahwa Ayah dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh basikal dengan selamat kerana dia tahu putri kecilnya PASTI BOLEH. 

Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Ibu menatapmu hiba.Tetapi Ayah akan mengatakan dengan tegas : "Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang"
Tahukah kamu, Ayah melakukan itu karena Ayah tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?

Saat kamu sakit tekak, Ayah yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata :"Sudah! kamu jangan minum air dingin!".Berbeza dengan Ibu yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut.
Ketahuilah, saat itu Ayah benar-benar mengkhuatirkan keadaanmu.

 Ketika kamu sudah beranjak remaja....Kamu mulai menuntut pada Ayah untuk mendapat izin keluar malam, dan Ayah bersikap tegas dan mengatakan: "Tidak boleh!".
Tahukah kamu, bahwa Ayahmu melakukan itu untuk menjagamu? Kerana bagi Ayah, kamu adalah sesuatu yang sangat - sangat luar biasa berharga..
Setelah itu kamu marah pada Ayah, dan masuk ke kamar sambil menghempas pintu...Dan yang datang mengetuk pintu dan memujukmu agar tidak marah adalah Ibu....
Tahukah kamu, bahawa saat itu Ayah memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya, bahawa Ayah sangat ingin mengikuti keinginanmu, namun tersepit antara tanggungjawabnya melindungimu..

Ketika saat seorang lelaki mulai sering menelefonmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu, Ayahmu akan mempamerkan wajahnya paling cool sedunia....di sebaliknya Ayahmu akan sesekali mencuri dengar atau mengintip saat kamu sedang berbual berdua di ruang tamu..
Sedarkah kamu, kalau hati Ayah merasa cemburu?

Saat kamu mulai lebih dipercayai, dan Ayah melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.
Maka yang dilakukan Ayah adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir...Dan setelah perasaan khuatir itu berlarut - larut...
Ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Ayah akan mengeras dan Ayah memarahimu.. .Sedarkah kamu, bahawa ada satu hal yang sangat ditakuti Ayahmu akan datang..

"Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkannya"

Setelah lulus pengajian sekolah, Ayah akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Doktor atau Pendidik. Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Ayah itu semata - mata hanya kerana memikirkan masa depanmu nanti...Tapi Ayahmu tetap tersenyum dan menyokongmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginannya

Ketika kamu menjadi gadis dewasa....Dan kamu harus pergi pengajian dikota lain...Ayah harus melepasmu di bandar..
Tahukah kamu bahawa badan Ayah terasa kaku untuk memelukmu?Ayah hanya tersenyum sambil memberi nasihat ini - itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. .Padahal Ayah ingin sekali menangis seperti Ibu dan memelukmu erat-erat. Yang Ayah lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata "Jaga dirimu baik-baik ya sayang". Ayah melakukan itu semua agar kamu KUAT...kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.

Disaat kamu perlukan wang untuk membiayai yuran semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Ayahmu.Ayah pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya merasai sama dengan teman-temannya yang lain.
Ketika permintaanmu bukan lagi sekadar meminta boneka baru, dan Ayah tahu ia tidak boleh  memberikan yang kamu inginkan...Kata-kata yang keluar dari mulut Ayah adalah : "Tidak.... Tidak boleh!". Padahal dalam batin Ayah, Ia sangat ingin mengatakan "Iya sayang, nanti Ayah belikan untukmu".
Tahukah kamu bahwa pada saat itu Ayah merasa gagal membuat anaknya tersenyum?

Saatnya kamu diijazahkan sebagai seorang graduan.Ayah adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu. Ayah akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat "putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang"

Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Ayah untuk mengambilmu darinya. Ayah akan sangat berhati-hati memberikan izin..

Kerana ayah tahu.....Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.

Dan akhirnya....Saat Ayah melihatmu duduk di pelamin bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Ayah pun tersenyum bahagia....Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Ayah pergi kebelakang sebentar, dan menangis?

Ayah menangis kerana ayah sangat berbahagia, kemudian Ayah berdoa....Dalam lirih doanya, ayahmu berkata "Ya Allah tugasku telah selesai dengan baik...."Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik....Bahagiakanlah ia bersama suaminya...

Setelah itu Ayah hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk...
Dengan rambut yang telah dan semakin memutih....
Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya....
Ayah telah menyelesaikan tugasnya....

Ayah, Bapak, atau Abah kita...
Adalah susuk yang selalu terlihat kuat...
Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis...
Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. .
Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa "KAMU BOLEH" dalam segala hal..

Terima Kasih Abahku……


Sunday 10 July 2011

Cukup Kematian yang mengingatkan kita..

Berbahagialah hamba-hamba Allah,

yang senantiasa bercermin dari kematian. Tak ubahnya seperti guru yang baik, kematian memberikan banyak pelajaran, membingkai makna hidup, bahkan mengawasi alur kehidupan agar tak lari menyimpang. Nilai-nilai pelajaran yang ingin diungkapkan guru kematian begitu banyak, menarik, bahkan menenteramkan. Di antaranya adalah apa yang mungkin sering kita rasakan dan lakukan.

Kematian mengingatkan bahwa waktu sangat berharga


Tak ada sesuatu pun buat seorang mukmin yang mampu mengingatkan betapa berharganya nilai waktu selain kematian. Tak seorang pun tahu berapa lama lagi jatuh waktu pentasnya di dunia ini akan berakhir. Sebagaimana tak seorang pun tahu di mana kematian akan menjemputnya.
Ketika seorang manusia melalaikan nilai waktu pada hakikatnya ia sedang menggiring dirinya kepada jurang kebinasaan. Kerana tak ada satu detik pun waktu terlewat melainkan ajal kian mendekat. Allah swt mengingatkan itu dalam surah Al-Anbiya ayat 1,

“Telah dekat kepada manusia hari menghisab segala amalan mereka, sedang mereka berada dalam kelalaian lagi berpaling (daripadanya).”

Ketika detik waktu terhamburkan sia-sia, dan ajal sudah di depan mata. Tiba-tiba, lisan tergerak untuk mengatakan, “Ya Allah, mundurkan ajalku sedetik saja. Akan kugunakan itu untuk bertaubat dan mengejar ketinggalan.” Tapi sayang, permohonan tinggallah permohonan. Dan, kematian akan tetap datang tanpa ada perundingan.


Allah swt berfirman dalam surah Ibrahim ayat 44,

“Dan berikanlah peringatan kepada manusia terhadap hari (yang pada waktu itu) datang azab kepada mereka, maka berkatalah orang-orang zalim: Ya Tuhan kami, beri tangguhlah kami walaupun dalam waktu yang sedikit, niscaya kami akan mematuhi seruan Engkau dan akan mengikuti rasul-rasul.”

Kematian mengingatkan bahwa kita bukan siapa-siapa
Kalau kehidupan dunia bisa diumpamakan dengan pentas sandiwara, maka kematian adalah akhir segala peran. Apa pun dan siapa pun peranan yang telah dimainkan, ketika sutradara mengatakan habis, usai sudah permainan. Semua kembali kepada peranan yang sebenarnya.

 Sebagus-bagusnya peranan yang kita mainkan, tak akan pernah melekat selamanya. Silakan kita bangga ketika dapat peranan sebagai orang kaya. Silakan kita menangis ketika berperanan sebagai orang miskin yang menderita. Tapi, bangga dan menangis itu bukan untuk selamanya. Semuanya akan berakhir. Dan, peranan-peranan itu akan dikembalikan kepada sang sutradara untuk dimasukkan kedalam laci-laci peranan. Teramat naif kalau ada manusia yang berbangga dan yakin bahwa dia akan menjadi orang yang kaya dan berkuasa selamanya. Pun begitu, teramat naif kalau ada manusia yang merasa akan terus menderita selamanya. Semua berawal, dan juga akan berakhir. Dan akhir itu semua adalah kematian.

Kematian mengingatkan bahwa kita tak memiliki apa-apa
Fiqah Islam menggariskan kita bahwa tak ada satu benda pun yang boleh ikut masuk ke liang lahad kecuali kain kafan. Siapa pun dia. Kaya atau miskin. Penguasa atau rakyat jelata Semuanya akan masuk lubang kubur bersama bungkusan kain kafan. Cuma kain kafan itu. Itu pun masih bagus. Karena, kita terlahir dengan tidak membawa apa-apa. Cuma tubuh kecil yang telanjang.
Lalu, masih layakkah kita mengataskan kejayaan diri ketika kita meraih keberhasilan. Masih patutkah kita membangga-banggakan harta yang kita miliki. Kita datang dengan tidak membawa apa-apa dan pergi pun bersama sesuatu yang tak berharga.

Ternyata, semua hanya sementara. Dan pemilik sebenarnya hanya Allah. Ketika peranan usai, kepemilikan pun kembali kepada Allah. Lalu, dengan keadaan seperti itu, masihkah kita menyangkal bahwa kita bukan apa-apa. Dan, bukan siapa-siapa. Kecuali, hanya hamba Allah. Setelah itu, kehidupan pun berlalu melupakan peranan yang pernah kita mainkan.

Kematian mengingatkan bahwa hidup sementara
Kejayaan dan kesuksesan kadang menghanyutkan anak manusia kepada sebuah khayalan bahwa ia akan hidup selamanya. Hingga kapan pun. Seolah ia ingin menyatakan kepada dunia bahawa tak satu pun yang mampu memisahkan antara dirinya dengan kenikmatan saat ini.
Ketika sapaan kematian mulai datang berupa rambut yang beruban, tenaga yang kian berkurang, wajah yang makin keriput, barulah ia sedar bahawa segalanya akan berpisah. Dan pemisah kenikmatan itu bernama kematian. Hidup tak jauh dari kitaran hidupan: awal, berkembang, dan kemudian berakhir.

Kematian mengingatkan bahwa hidup begitu berharga
Seorang hamba Allah yang mengingat kematian akan senantiasa tersadar bahwa hidup teramat berharga. Hidup tak ubahnya seperti ladang pinjaman. Seorang petani yang cerdas akan memanfaatkan ladang itu dengan menanam tumbuhan yang berharga. Dengan bersungguh-sungguh. Petani itu khuatir, ia tidak mendapat apa-apa ketika ladang harus dikembalikan.
Mungkin, inilah maksud ungkapan Imam Ghazali ketika menafsirkan surah Al-Qashash ayat 77,
 “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) dunia”

dengan menyebut, Ad-Dun-ya mazraatul akhirah. (Dunia adalah ladang buat akhirat)

Orang yang mencintai sesuatu takkan melewatkan sedetik pun waktunya untuk mengingat sesuatu itu. Termasuk, ketika kematian menjadi sesuatu yang paling diingat. Dengan memaknai kematian, bererti kita sedang menghargai erti kehidupan.

Perbanyaklah mengingat sesuatu yang melenyapkan semua kelezatan, yaitu kematian!
(HR. Tirmidzi)

Kolokium Ulama' Muda Kebangsaan


TENTATIF PROGRAM Kolokium Ulama Muda Kebangsaan (KokUM)

19 Julai 2011 (Selasa)

7.45- 8.30malam : Kuliah Maghrib :
Tajuk : Generasi Celik Agama,Antara Keperluan & Kewajipan


9.00-11.30mlm : Ulama' Di Hati oleh:Ust Hj Abdul Ghani Shamsuddin
( Pengerusi Sekretariat Himpunan Ulama’ Asia Tenggara)
Tajuk : Permerkasaan Ulama' Masa Kini


20 Julai 2011 (Rabu)

9.00-11.00pg : Tafaqquh Fi Al-Din 1 Tuan Guru Hj Salleh Musa.
(Mudir Al-Rahmaniah Sik)
Tajuk: Aqidah Ahli Sunnah. Kitab: Ummu Al-Barahin

11.00-11.30pg : Rehat

11.30pg-1.00ptg : Tafaqquh Fi Al-Din 2 Tuan Guru Hj Salleh Musa.
(Mudir Al-Rahmaniah Sik)
Tajuk: Aqidah Ahli Sunnah. Kitab: Ummu Al-Barahin

1.00-2.30ptg : Rehat & Solat

2.30-4.30ptg : Bicara Ulama’ 1
Ust Hj Mutalib Maarof
(Pengasas An-Nahdhoh, K.Semang, P. Pinang).
Tajuk: Syahadah dan tuntutannya.

4.30-5.00ptg : Solat
5.00-7.00ptg : Pertandingan pidato & mengeja jawi (saringan)
7.00-8.45mlm : Solat
: Kalam Tuhan
Ust. Mohd. Fakhrul Radhi Khamaruddin
(Pemenang AQ Musim Ke-3)

9.00-11.30mlm :Tinta Ulama' oleh : Dato' Dr Hj Haron Din
(Pendakwah Bebas)
Tajuk: Ahlan Wa Sahlan Ya Ramadhan "bersama Pusat Komuniti INSANIAH"


21 Julai 2011 (Khamis)

4.00-5.30 pg : Qiamullail Airmata Ulama’ oleh Ust Zainal Asri Bin Romli
(Pendakwah Bebas)

5.30-7.00 pg : Solat Subuh / tazkirah Ust Zainal Asri Bin Romli
(Pendakwah Bebas)

9.00-11.00pg : Tafaqquh Fi Al-Din 1 Tuan Guru Hj Wahab Hassan
(Mudir Madrasah Tahzib An-Nufus Pondok Lanai)
Tajuk: Tasawuf Kitab : Hidayah Al-Azkiah

11.00-11.30pg : Rehat

11.30pg-1.00ptg : Tafaqquh Fi Al-Din 2 Tuan Guru Hj Wahab Hassan
(Mudir Madrasah Tahzib An-Nufus Pondok Lanai)
Tajuk: Tasawuf Kitab : Hidayah Al-Azkiah

1.00-2.30ptg : Rehat & Solat

2.30-4.30ptg : Bicara Ulama’ 2 oleh : Tuan Guru Dr Hj Jahid Bin Hj Sidek al-Khalidi
Mantan Pensyarah Universiti Malaya
Tajuk : “ Prinsip-Prinsip Penting Ilmu Tarekat ”

4.30-5.00ptg : Solat

5.00-7.00ptg : Pertandingan (kalah mati) Mengeja Jawi
7.45-8.30mlm : Solat & Bacaan Yasin oleh : Ust Ahmad Nasir Bin Hj Awang
(Pensyarah Kuin)

9.00-11.30mlm : Wacana Ulama’ Muda
Tajuk : Pemuda masa kini – antara realiti dan harapan.
Panel : Ust. Nasaruddin Hj Hassan at Tantawi (Pendakwah bebas)
Ust. Ahmad Izzat Hj Shauki

22 Julai 2011 (Jumaat)

9.00-10.30pg : Tafaqquh Fi Al-Din 3 T.G.Hj Zulkihli Hj Ismail
( Mudir Madrasah Baitul Qura`)
Tajuk: Bahaya Ancaman Pahaman Sekularisma

10.30-11.00pg : Rehat

11.00pg-12.00tghari : Tafaqquh Fi Al-Din 3 T.G.Hj Zulkihli Hj Ismail
( Mudir Mudir Madrasah Baitul Qura`)
Tajuk: Bahaya Ancaman Pahaman Sekularisma

12.00tghari-2.30ptg : Bicara Muslimat

Tajuk : Saidatina Khadijah: Hanya Tinggal Kenangan
Moderator : Ustazah Nurul Nazuha Hazizan ( Timbalan Dekan HEP)
Panel : Ustazah Nurul Syuhada (Pendakwah Bebas)
: Dr. Rosni Adam (Pengarah NISA’ Malaysia)
: Usatazah Mumtaz Md.Nawi
(Senator Kerajaan N.Kelantan)

2.30-4.30ptg : Bicara Ulama’ 3 oleh : Ust Sharhan Syafie
(Pengasas Pusat Rawatan Sinar Zamdurrani)
Tajuk: Perubatan Islam

4.30-5.00ptg : Solat
5.00-7.00ptg : Pertandingan pidato & mari Mengeja Jawi (Final)
Tajuk pidato: ‘Ulama Pencetus Tamadun Dunia’

7.45-8.30mlm : Solat & Sentuhan Qalbu
Zikir Munajat oleh :Ust. Othman Bin Ibrahim (Pendakwah Bebas)

9.00-11.30mlm : Generasi Ulama' Muda oleh : Ust Nik Abduh Nik Abdul Aziz
(Mudir Madrasah Darul Annuar, Kelantan)
Tajuk: Pemuda Cerminan Al-Quran

4.00-5.30 pg : Qiamullail Airmata Ulama’ oleh :
Ust Nik Abduh Nik Abdul Aziz (Pendakwah Bebas)

23 Julai 2011 (Sabtu)

8.00-8.45pg : Ucaptama Seminar oleh: Syeikh Marwazi bin Dziyauddin
(Timbalan Mufti Negeri Kedah)
Tajuk : Ulama’ Pencetus Tamadun Dunia

9.00-10.30pg : Pembentangan Kertas kerja 1 & 2

Sultan Muhammad Al-Fateh :Ust Syaari Ab. Rahman
(Pengasas Ip Minda Training & Consultancy)

Burhanuddin Helmy: Ustaz Nasir Zakaria

10.30-11.00pg : Rehat

11.00-1.00ptg :Pembentangan Kertas kerja 3 & 4

Merdeka: Peranan & Sumbangan Ulama’: Ust Ridhwan Mohd Noor
(Pengarang “Ulama’ Dalam Sorotan Perjuangan Kemerdekaan”)

As-Syahid Imam Hassan Al-Banna : Ust Asri Bin Daud (KETUA JABATAN MUAMALAT KIAS)

1.00-2.30ptg : Rehat & Solat
2.30-5.000ptg : Kertas kerja 5 & 6

Ulama’ & Umara’: Dr. Kamaruzzaman Yusof (Pensyarah UKM)

Cabaran & Persediaan Generasi Muda Islam :
Sdra. Mohd Dzul Khairi bin Mohd Noor
(Ketua Pemuda Persatuan Ulama’ Malaysia)

5.00-5.30ptg : Solat
5.30ptg-7.00mlm : Majlis Perasmian Penutup Kolukium Ulama’ Muda
Kebangsaan ( KokUM )
Dirasmikan oleh: Y.A.B Menteri Besar Kedah

9.00-11.30mlm : Konsert Amal Di Ambang Ramadhan sempena KokUM '11

**semua slot adalah percuma kecuali Seminar Kertas Kerja.. maklumat lanjut hubungi : Mohd Saifol Fairuz Othman )
019-5086281

7 golongan mulia

"Tujuh golongan yg akan dinaungi oleh Allah di bawah naungan-Nya di hari tdk ada naungan kecuali naungan-Nya.

1. Pemimpin yg adil,

2. Pemuda yg sentiasa beribadat kepada Allah semasa hidupnya,
...

3. Orang yg hatinya sentiasa berpaut pada masjid-masjid

4. Dua orang yg saling mengasihi karena Allah, keduanya berkumpul dan berpisah karena Allah,

5. Seorang lelaki yg diundang oleh seorang perempuan yang mempunyai kedudukan dan rupa paras yg cantik utk melakukan kejahatan tetapi dia berkata, 'Aku takut kepada Allah!',

6. Seorang yg memberi sedekah tetapi dia merahsiakannya seolah-olah tangan kanan tidak tahu apa yg diberikan oleh tangan kirinya dan

7. Seseorang yg mengingati Allah di waktu sunyi sehingga mengalirkan air mata dr kedua matanya"

(HR. Bukhari & Muslim)