Monday 16 September 2013

Bara'ah si Hafidzah cilik.

Bara'ah Abu Lail, seindah nama juga rupa.




Gadis kecil  ini berumur 10 tahun. Berasal  dari Mesir dan  kedua orang tuanya doktor . Suatu waktu mereka sekeluarga berpindah ke Arab Saudi untuk mencari kehidupan yang lebih baik. 

Pada usia ini, Bara'ah sudahpun menghafal seluruh Al Qur'an dengan tajweed. Keluarganya sederhana dan berkomitmen untuk Islam dan ajaran-ajarannya, hinggalah suatu hari ibunya mulai merasa sakit perut yang teramat dan setelah beberapa kali diperiksa, tahulah bahawasanya ibunya menderita kanser di tahap kronik. Namun ibu Bara’ah memikirkan bagaimana untuk memberitahu  Bara’ah, lalu diucapkan pada si puterinya,

"Bara’ah aku akan pergi ke syurga , tapi aku ingin kamu selalu membaca Al-Quran dan menghafalkannya setiap hari kerana Ia akan menjadi pelindungmu kelak... "

Gadis kecil itu tidak mengerti apa yang ibunya katakan , Tapi dia mulai merasakan perubahan keadaan ibunya, terutama ketika ibunya mulai dipindahkan ke hospital untuk waktu yang lama. Setiap kali habis waktu persekolahnnya gadis kecil ini  menjenguk ibunya ke hospital dan membacakan Quran untuk ibunya sampai malam sehingga ayahnya datang dan membawanya pulang. 

Suatu hari pihak hospital memberitahu ayah Bara’ah bahwa keadaan isterinya itu sangat kritikal dan dia perlu datang segera ke hospital, lalu ayah Bara’ah menjemput Bara’ah dari sekolah dan menuju ke hospital. Ketika mereka tiba di depan hospital ayahnya memintanya untuk tunggu dalam kereta supaya dia tidak terkejut seandainya  ibunya meninggal dunia. Ayahnya yang tergesa-gesa keluar dari keretanya, dengan penuh air mata di matanya menyeberang jalan untuk masuk hospital,akan  tetapi takdir Allah taala  tiba-tiba datang sebuah kereta dalam keadaan laju dan melanggar ayah Bara’ah.dia meninggal ketika itu juga di depan mata puterinya itu...

Betapa tak terbayangkan tangis gadis kecil ini pada saat itu...! Tragedi Bara’ah belum selesai sampai di sini... berita kematian ayahnya yang disembunyikan dari ibu Bara’ah yang koma dan masih terlantar di hospital, namun setelah lima hari semenjak kematian suaminya akhirnya ibu Bara’ah meninggal dunia juga. Dan kini gadis kecil ini sendirian tanpa kedua orang tuanya ..

Tak berapa lama tinggal di Mesir, Bara’ah mulai mengalami kesakitan seperti yang pernah dialami ibunya, lalu dibuat pemeriksaan doktor dan didapati Bara’ah juga mengidap kanser..Bara’ah menjawab di kala itu: 

"Alhamdulillah, saya akan bertemu dengan kedua orang tua saya." 

Semua teman-teman dan keluarga terkejut. Gadis kecil ini sedang menghadapi musibah yang bertubi-tubi dan dia tetap sabar dan ikhlas dengan apa yang ditetapkan Allah untuknya.

Subhanallah...

Pada ketika itu kisah Bara'ah mula mendapat perhatian orang ramai, dan salah seorang dermawan dari Saudi memutuskan untuk mengurus segala kos perubatan Bara’ah. 

Salah satu channel TV Islam "Al Hafiz"  juga sempat menghubunginya  melalui dan memintanya untuk membaca Quran dan kedengaranlah  suara indah  yang di lantunkan oleh Bara’ah, sehinggakan menitis airmata hafiz yang mengendalikan rancangan tersebut...

 

Hari-hari berlalu dan kanser mulai merebak di seluruh tubuhnya, para doktor memutuskan untuk memotong kakinya, dan dia tetap bersabar dengan apa yang ditetapkan Allah baginya. Beberapa hari setelah pembedahan kakinya kansernya telah merebak keseluruhan otaknya, lalu doktor memutuskan untuk melakukan pembedahan otak, dan Bara’ah koma seketika sebelum dijemput bertemu ibunya disyurga pada 26 Jun 2010.

sumber dari; FB Dato'  Tuan Ibrahim  Tuan Man.

P/s: Kisah kematian terindah..muga punyai ketabahan sebesar jiwa Bara'ah
tenanglah dirimu  dan berbahagialah di samping ibu ayahmu..Al- Fatihah... :')

No comments:

Post a Comment